GEMPAR-BATANG MERANGIN KEMBALI RICUH

KERINCI — Permasalahan perebutan lahan di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, dengan warga peladang di daerah Tamiai kembali memanas, Senin (20/3).
Informasi diperoleh, sekitar pukul 10.30 WIB terjadi pertengkaran antar warga Tamiai dengan peladang di desa tersebut, tepatnya di jalan umum Desa Tamiai, samping Kantor Camat Batang Merangin.
Camat Batang Merangin, Suprilhadi, membenarkan adanya informasi keributan tersebut. Dia mendapat informasi langsung dari warga Desa Tamiai.

Masih berdasarkan informasi, keributan terjadi diduga karena permasalahan tanah yang sebelumnya sempat memuncak, hingga digelarnya aksi demo.
Aksi kerusuhan tersebut dikabarkan sangat parah, bahkan sejumlah kendaraan bermotor milik warga disebut-sebut dibakar. Belum ada kejelasan apa pemicu awal kerusuhan tersebut.
 
Kerusuhan Di Tamiai, Batang Merangin, Kerinci mulai terdata. Sedikitnya 76 unit sepedamotor ludes dibakar. Dua warga peladang dari Desa Sungaitutung tertahan.
Adapun 76 unit sepedamotor yang dibakar adalah milik peladang dan pegawai Kantor Camat Batang Merangin. Ada 12 warga tertahan di kantor camat.
Kapolres dan Dandim Kerinci melakukan pertemuan dengan sejumlah pemuda dan tokoh adat setempat. Pertemuan berlangsung cukup alot.
Mediasi tersebut dilakukan Dandim 0417 Kerinci, Letkol Yudi Ruskandar bersama Kapolres Kerinci AKBP MA Hadinur serta Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin.
Sementara itu, tim pengawalan membawa dan mengembalikan 12 warga yang tertahan pulang ke rumahnya.

  Kerusuhan warga Tamiai, Batang Merangin, Kerinci makin beringas. Sekitar puluhan sepedamotor milik warga yang melintas di jalan umum Tamiai dibakar, Senin siang.
Akibatnya, jalur Kerinci – Bangko saat ini lumpuh total. Jalur tersebut ditutup sementara, akibat pembakaran puluhan sepedamotor oleh warga.
Kasat Sabhara Polres Kerinci, AKP Syafrudin Amir, mengakui jalur tersebut belum bisa dilalui. Anggota sabhara turun semua siaga penuh di lokasi.

0 Response to "GEMPAR-BATANG MERANGIN KEMBALI RICUH"